Jumat, 20 Februari 2015

Biografi : Aan Noer Adhiparna



Lahir di Nganjuk pada 30 November 1994 dengan nama Sofyan Noor Fahamsyah. Dari kedua pasangan Suparno dan Yayuk Sumiyati. Pada 1998 namaku diganti oleh orang tuaku menjadi Aan Noer Adhiparna. Entah karena alasan apa namaku diganti, tapi setelah aku tanya pada orang tuaku alasanya biar lebih bagus dan lebih berkah tentunya. Selain itu juga biar sama sama adikku yang bernama Bigson Noer Adhiparna. Waktu kecil aku sering rewel, suka nangis, dan kata nenekku mirip Joshua *penyanyi cilik yang lagunya diobok – obok itu lho* soalnya aku sering dipakaiin kuplok sama ibuku.

Semenjak aku bisa berjalan, aku sangat suka diajak ayahku jalan – jalan. Ya walaupun gak jauh tapi aku selalu minta diajak untuk ke sebuah tempat duduk yang terbuat dari semen didekat rel kereta api. Selain aku suka melihat kereta api disana juga ada orang berjualan es dawet yang enak sekali.
Pada tahun 1999 aku disekolahkan di TK Pertiwi Kedungrejo, waktu masih awal masuk aku selalu diantar dan ditungguin sama ibuku dan adikku yang masih bayi dengan naik sepeda. Setelah lama kelamaan aku cuma diantar berangkatnya saja, pulannya aku berjalan kaki sama teman – temanku. Jarak sekolah dari rumahku sekitar satu kilometer, tapi aku sama teman - teman mencari jalan pintas dengan lewat sawah dan menerobos kebun. Aku sempat kena buli waktu TK. Tasku diambil dan sama temenku yang nakal, mereka cuma mau ngembaikan tasku kalau dikasih uang. Uang sakuku dulu Rp.300, aku kasih Rp.100 untuk menebus tasku. Aku juga sering diikutin guruku lomba. Ada lomba menggambar, senam, olahraga dan alhamdulillah pernah menang juga.  aku sekolah TK selama dua tahun *karna dulu ada sistem nol kecil dan nol besar* karna usiaku yang tanggung. Mau TK satu tahun takut kemudaan, kalo dua tahun takut ketuaan, tapi sama ibuku disuruh dua tahun.
SDN Kedungrejo 4  aku melanjutkan pendidikanku, pertama kiali masuk aku dipilihkan bangku paling depan sama ibuku dan aku masih belum bisa adaptasi. Aku juga pernah pup dicelana waktu kelas satu, dan langsung diatar guruku pulang. Kelas dua aku mulai naik sepeda, walaupun sekolahku lebih dekat dari pada waktu TK. Aku juga sering dibuli sama kakak kelas. Dibuku, papan tulis, meja, semua ditulisi “Aan Cinta *tiit*” Walau belum ngerti soal cinta, aku kesal sekali dan merasa risih. Tapi ya sudahah aku terima saja. Banyak sekali pengalaman waktu SD. Lomba, gerak jalan, karnaval, kemah semua aku ikutin, dan aku juga pernah jadi pemimpin upacara saat kelas lima. Alhamdulillah prestasiku di SD cukup bagus, Pernah jadi ketua regu pramuka, ketua kelas selama enam tahun *kalo ketua kelas SD sih kerjanya gampang, paling ya mimpin baris sama berdoa* dan di akademik aku selalu peringat satu terus, kecuali kelas enam aku peringkat dua. Karana aku sudah sering bermain dan kurang belajar, alhasil ya disalip deh sama temenku yang bernama Pita. Selain pendidikan akademik aku juga mengaji TPA An-Nur Kedungrejo. dari kelas dua SD sampai dua SMP aku ngaji baca Qur’an dan ilmu – ilmu agama seperti Tauqit, Fiqih dll. Dan Selain ngaji aku juga ada Les pelajaran di Dasapratama Kertosono setiap habis maghrib diantar ayahku.
2006 aku sudah naik ke SMPN 1 Tanjunganom, kebetulan ayahku juga mengajar disitu, tapi aku gak pernah diajar sama sekali. Disini prestasiku mulai menurun, tapi Alhamdulillah masih masi peringkat lima besar. Aku dikhitan kelas satu SMP dan itu sembuhnya hampir sebulan. Lama aku gak masuk karana disunat itu tadi dan terkena cacar, setelah masuk tiba – tiba aku sudah dinagkat ketua kelas, karna ketua kelas sebelumnya dipecat. Di SMP aku mulai mengenal musik setelah dibelikan ayahku gitar, dan sering ngeband sama temen – teman. Waktu itu namanya djimat band dan aku jadi gitaris. Selain les dan ngaji aku juga ikut klub bulutangkis, kemudian keluar dan masuk klub bola Indonesia Muda Akademi. Untuk ekstakulikuler aku ikut pramuka. Sebenarnya aku sama sekali nggak minat pramuka, tapi karna diwajibkan ya aku ikit. Dab disanalah aku mulai menyukai pramuka dan sempat ikut Jambore Daerah mewakili sekolah untuk kontingen nganjuk. Seminggu aku berkemah dijombang dan itu rasanya sangat menyenangkan, diajari batik , robot dll. Sungguh pengalaman yang tak bisa dilupakan, bisa ketemu teman dari seluruh jatim. Yang paling seru adalah ketika disuruh cari kelompok yang tidak boleh dari temen sekontingen, lalu disuruh menjelajah kehutan menuju desa untuk menginap dirumah penduduk. Di SMP aku juga baru menemukan  cinta pertama, waktu itu setelah ujian nasional aku baru menembaknya.
Dengan danem yang paspasan aku daftar di SMAN 1 Kertosono.  Disana aku juga mengikuti ekstrakulikuler pramuka. Pada angkatanku yaitu Brigip Masda 11 aku dipilih menjadi ketuanya, tapi beberapa kemudian aku keluar dari organisasi itu. Aku merasa kegiatan pramuka disana kurang bermanfaat, dan juga jauh dari kata “Menyenangkan” yang yang identik dengan pramuka. *itu menurut pendapat saya lho ya*. Saat kelas dua ada penjurusan, dan aku masuk jurusan IPA. Dulu aku ingin masuk IPA ya karna minatku sih, tapi setelah masuk kayaknya aku merasa salah jurusan. Prstasiku anjlok, yang ujungnya pada kelas tiga aku berada diperingkat tiga terakhir kelasku. Bukan karna males belajar, tapi menurutku pelajarannya bagiku susah, meski aku pelajari sampai JKT48 rilis album religi pun aku juga gak akan ngeri. Paling yang aku bisa cuma agama, bahasa Indonesia, kesenian dan olahraga gitu aja. Tapi Alhamdulillah nilai unjian nasionalku lumayan bagus, bahkan nilai fisikaku dapat 100. Nggak percaya kan? Iya lah.. jujur aku ngerjakannya juga nggak jujur alias nyonto, tapi nggak semuanya nyonto sih.
Setelah lulus SMA, dua tahun aku selalu ditolak PTN. Berbagai jalur aku tempuh untuk masuk PTN tapi gagal semua. Lalu aku kuliah suwasta di Kediri, pada tahun 2013 aku ambil jurusan pendidikan matematika, tapi tahun depannya aku pindah jurusan dengan program transfer ke manajeman. Aku pindah karna aku merasa gak bisa matematika. *Loh.. kenapa awalnya gak langsung ambil manageman?* Jawabannya mudah, aku kira pendidikan matematika itu mudah dan ternyata salah.
Dan sampai saat ini aku akan meneruskan kehidupanku. Sekian cerita hidup saya, kalo ada jeleknya jangan ditiru ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minta Komentarnya dong