Namaku Mujiono, mahasiswa semester tiga
yang kuliah dikota sebelah yang tidak jauh dari rumah. Kehidupaku lebih banyak
dirumah karena dikampus cuma lima jam
saja. Karna sering dirumah aku jadi pemalas, orang tuaku sibuk dengan pekerjaan
masing – masing, sedangkan adikku yang bernama Bobi baru kelas satu SMA tapi sudah
ngekost. Apalagi dihatiku juga lagi sepi alias “JOMBLO”. Aku baru putus satu
bulan yang lalu dari pacar pertamaku yang bernama Raisa. Kita putus karena
perbedaan yang sangat signifikan, yaitu beda kelamin *Hloh.. lha emang mau sama
sejenis haha,* maksudnya berbeda agama, dan mamanya raisa tidak menyetujuinya.
Setelah Raisa memutuskan hubungannya
denganku, Raisa mengembalikan semua barang pemberianku, termasuk semua kado
ulang tahun yang dulu pernah aku kasih.
“Kenapa
dikembalikan? Aku ikhlas kok meskipun kita udah putus” Tanya ku pada Raisa
“Gak papa An, aku cuma takut nanti gak bisa
move on” Jawab Raisa. Sejak saat itu kita tidak pernah lagi beretemu dan
berkomunikasi.
Aku merenung didalam kamar dan
berharap ada yang menemani kesendirianku. Tak sadar tiba – tiba aku menatap
kalender dan teringat bahwa minggu depan adikku ulang tahun. Aku bingung mencari
kado yang pas buat Adikku. Akhirnya setelah dia menemukan sepatu futsal yang
menurutku, adikku bakal suka, aku langsung membelinya ditoko online itu. Karna
Aku ingin memberi surprise pada adikku, Aku tidak ingin sepatu itu langsung
dikirim kerumahku. Aku menyuruh toko online tersebut mengirim sepatunya ke
kantor JNE saja. Nanti akan kuambil sendiri di JNE
Tiga hari kemudian ada sms dari JNE
kalau barangnya sudah datang. “wahh.. cepat bingitz pengiriman JNE, jan mantabek”. Seketika aku langsung datang untuk mengambilnya.
“Permisi,
mbak saya mau mengambil barang” . Tapi karyawan JNE itu masih fokus pada
komputernya. Beberapa detik kemudian karyawan itu menoleh dan menjawab “Selamat
pagi, ada nomer resinya?”. Seketika aku langsung terpana dan hatiku berdebar –
debar melihat mbak pegawai JNE itu tadi. “hmm… Sungguh mempesona ciptaan Tuhan
ini, aku jadi grogi”. Sambil menunjukkan nomer resi, aku terus menatapnya dan
salah tingkah. Setelah barangnya aku terima, aku bertanya nama pegawai itu, dan
ternyata namanya Cita Sadini *Sadini bukan sakitnya disini lho yah aha*. Kemudian
aku langsung pulang dan senyum – senyum sendiri.
Sejak saat itu aku terus berusaha mendekati
Cita dengan modus sering belanja online dengan mengirim barang ke JNE meskipun
cuma kripik pisang untuk lebih mengenal Cita. Setelah beberapa kali, aku kehabisan
uang untuk belanja online dan sudah kenal dekat dengan Cita Sadini.
Suatu ketika aku ingin sekali
menyatakan cinta pada Cita. Aku pengen menembak Cita didepan orang – orang yang
ada dikantor JNE tersebut. Selain itu, aku juga memberi kado terindah kepada
Cita saat menyatakan cinta nanti. Ku membelikan cincin lewat online shop
kemudian dikirim ke JNE tempat Cita bekerja dan dikasih atas nama Cita Sadini,
bukan namaku. Dan pada suatu hari aku datang ke JNE, tanpa bertanya Cita sudah
hafal pasti Mas Mujiono ini mau mengambil barang, setelah diambilkan barangnya ternyata
barang itu ada namanya.
“Loh.. mas Mujiono, ini kok namaku?’’ Tanya Cita
“Ya berarti
itu untukmu, Buka saja!” Jawabku sambil tersenyum.
Saat aku menembak Cita, Raisa hanya
bisa melihatnya sambil tersenyum , matanya berkaca – kaca dan menggenggam erat
boneka yang akan dikembalikan itu tadi. Cita pun menerima cintaku, seketika
semua orang yang ada disitu menyorkinya. Kemudian Raisa datang kepadaku.
“Selamat ya
An, kamu dapat pengganti yang lebih baik dari aku, semoga langgeng, Dan ini aku mau ngembalikan boneka
yang dulu pernah kamu kasih” kata Raisa. matanya berkaca – kaca sambil mengasih
boneka yang sebelumnya dia mau kirim kerumahku lewat JNE tapi Raisa berubah
fikiran untuk mengasihkanku langsung.
“Makasih Sa,
makasih juga udah menemani masalaluku, semoga kamu juga diberi pasangan yang
baik” sautku sambil menerima boneka itu.
Raisa segera meninggalkan JNE itu
masih dengan mata beraca – kacanya. Dan aku segera menghampiri Cita dan
langsung memeluknya.
(Baca dari belakang) -> TAMAT
Beuuuh, sudah kayak novel loooh.. Keren! Jadi memang kalau sudha putus gitu gak akan ada dialog lagi ya. Duh. Cinta memang kejam yaaa
BalasHapusTengkyu mas :) ahaha ya biar cepet mup on gitu ...
Hapusohh~ kejamnya sang cinta...
BalasHapuskarena sang cinta masnya sampe rela rajin beli di olshop, demi ketemu mbk Cita Citata... eh Cita Sadini
Hahaa.. sebenarnya yg naksir mbak JNE itu temenku, nah yg mantan negmbali'in barang2 itu real kisah ku hehe
HapusBTW makasih udah datang dimari kakak Niar :)
Penasaran ini crita yng manaa :D
BalasHapusIni kan arikel untuk dibuat lomba, jadi ya sebagian ada pengalamanku dan sebagian lagi imajinasiku :D
Hapusdari dulu egitulah cinta deritanya tiada akhir wkwkwkwk
BalasHapus