Jumat, 23 Januari 2015

Kodo Cinta buat Cita



            Namaku Mujiono, mahasiswa semester tiga yang kuliah dikota sebelah yang tidak jauh dari rumah. Kehidupaku lebih banyak dirumah karena  dikampus cuma lima jam saja. Karna sering dirumah aku jadi pemalas, orang tuaku sibuk dengan pekerjaan masing – masing, sedangkan adikku yang bernama Bobi baru kelas satu SMA tapi sudah ngekost. Apalagi dihatiku juga lagi sepi alias “JOMBLO”. Aku baru putus satu bulan yang lalu dari pacar pertamaku yang bernama Raisa. Kita putus karena perbedaan yang sangat signifikan, yaitu beda kelamin *Hloh.. lha emang mau sama sejenis haha,* maksudnya berbeda agama, dan mamanya raisa tidak menyetujuinya.

            Setelah Raisa memutuskan hubungannya denganku, Raisa mengembalikan semua barang pemberianku, termasuk semua kado ulang tahun yang dulu pernah aku kasih.

“Kenapa dikembalikan? Aku ikhlas kok meskipun kita udah putus” Tanya ku pada Raisa  
“Gak papa An, aku cuma takut nanti gak bisa move on” Jawab Raisa. Sejak saat itu kita tidak pernah lagi beretemu dan berkomunikasi.

            Aku merenung didalam kamar dan berharap ada yang menemani kesendirianku. Tak sadar tiba – tiba aku menatap kalender dan teringat bahwa minggu depan adikku ulang tahun. Aku bingung mencari kado yang pas buat Adikku. Akhirnya setelah dia menemukan sepatu futsal yang menurutku, adikku bakal suka, aku langsung membelinya ditoko online itu. Karna Aku ingin memberi surprise pada adikku, Aku tidak ingin sepatu itu langsung dikirim kerumahku. Aku menyuruh toko online tersebut mengirim sepatunya ke kantor JNE saja. Nanti akan kuambil sendiri di JNE

            Tiga hari kemudian ada sms dari JNE kalau barangnya sudah datang. “wahh.. cepat bingitz pengiriman JNE, jan mantabek”. Seketika aku langsung datang untuk mengambilnya.

“Permisi, mbak saya mau mengambil barang” . Tapi karyawan JNE itu masih fokus pada komputernya. Beberapa detik kemudian karyawan itu menoleh dan menjawab “Selamat pagi, ada nomer resinya?”. Seketika aku langsung terpana dan hatiku berdebar – debar melihat mbak pegawai JNE itu tadi. “hmm… Sungguh mempesona ciptaan Tuhan ini, aku jadi grogi”. Sambil menunjukkan nomer resi, aku terus menatapnya dan salah tingkah. Setelah barangnya aku terima, aku bertanya nama pegawai itu, dan ternyata namanya Cita Sadini *Sadini bukan sakitnya disini lho yah aha*. Kemudian aku langsung pulang dan senyum – senyum sendiri.

            Sejak saat itu aku terus berusaha mendekati Cita dengan modus sering belanja online dengan mengirim barang ke JNE meskipun cuma kripik pisang untuk lebih mengenal Cita. Setelah beberapa kali, aku kehabisan uang untuk belanja online dan sudah kenal dekat dengan Cita Sadini.

            Suatu ketika aku ingin sekali menyatakan cinta pada Cita. Aku pengen menembak Cita didepan orang – orang yang ada dikantor JNE tersebut. Selain itu, aku juga memberi kado terindah kepada Cita saat menyatakan cinta nanti. Ku membelikan cincin lewat online shop kemudian dikirim ke JNE tempat Cita bekerja dan dikasih atas nama Cita Sadini, bukan namaku. Dan pada suatu hari aku datang ke JNE, tanpa bertanya Cita sudah hafal pasti Mas Mujiono ini mau mengambil barang, setelah diambilkan barangnya ternyata barang itu ada namanya.

“Loh.. mas Mujiono, ini kok namaku?’’ Tanya Cita
“Ya berarti itu untukmu, Buka saja!” Jawabku sambil tersenyum.

          Setelah Cita membukanya, dan tau kalo isinya cincin. Citapun terkejut dan menatapku. Bersamaan dengan  aku menyatakan cinta pada Cita, Raisa, mantan pacarku datang ke JNE. Karna ada barang, yaitu boneka pemberianku dulu yang lupa dikembalikan. Raisa berniat mengirimkan saja lewat JNE, karna dia juga gak mau menemuiku.

            Saat aku menembak Cita, Raisa hanya bisa melihatnya sambil tersenyum , matanya berkaca – kaca dan menggenggam erat boneka yang akan dikembalikan itu tadi. Cita pun menerima cintaku, seketika semua orang yang ada disitu menyorkinya. Kemudian Raisa datang kepadaku.

“Selamat ya An, kamu dapat pengganti yang lebih baik dari aku, semoga langgeng, Dan ini aku mau ngembalikan boneka yang dulu pernah kamu kasih” kata Raisa. matanya berkaca – kaca sambil mengasih boneka yang sebelumnya dia mau kirim kerumahku lewat JNE tapi Raisa berubah fikiran untuk mengasihkanku langsung.

“Makasih Sa, makasih juga udah menemani masalaluku, semoga kamu juga diberi pasangan yang baik” sautku sambil menerima boneka itu.

            Raisa segera meninggalkan JNE itu masih dengan mata beraca – kacanya. Dan aku segera menghampiri Cita dan langsung memeluknya.



(Baca dari belakang) -> TAMAT

           

           

           

           



           

7 komentar:

  1. Beuuuh, sudah kayak novel loooh.. Keren! Jadi memang kalau sudha putus gitu gak akan ada dialog lagi ya. Duh. Cinta memang kejam yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tengkyu mas :) ahaha ya biar cepet mup on gitu ...

      Hapus
  2. ohh~ kejamnya sang cinta...

    karena sang cinta masnya sampe rela rajin beli di olshop, demi ketemu mbk Cita Citata... eh Cita Sadini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaa.. sebenarnya yg naksir mbak JNE itu temenku, nah yg mantan negmbali'in barang2 itu real kisah ku hehe
      BTW makasih udah datang dimari kakak Niar :)

      Hapus
  3. Penasaran ini crita yng manaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini kan arikel untuk dibuat lomba, jadi ya sebagian ada pengalamanku dan sebagian lagi imajinasiku :D

      Hapus
  4. dari dulu egitulah cinta deritanya tiada akhir wkwkwkwk

    BalasHapus

Minta Komentarnya dong